Instrumental Music

Kamis, Desember 03, 2009

QURBAN SERU BRO...

10 Dzulhijah 1430 H.
Tau hari apa..?
QURBAN Bro.. "Allahuakbar3 lailaha ilallahu allahu akbar allahuakbar walillailham"
Jangan lupa.. Hari raya sendiri neh..

Qurban aku jadi panitia di sekolah. Walaupun awalnya agak sulit ngurusnya tapi pas acara ternyata seru juga. Ada sapi tiga dan kambing satu. memang lebih sedikit di banding tahun lalu. semua ROHIS SMA YPK ikut jadi panitia qurban di sekolah. Persiapannya aja udah dari tiga minggu yang lalu. Pusingnya adalah ngurus proposal, sampai sekarang aja belum kelar-kelar.. Ngulang sampe kira-kira lebih dari 3 kali. Ya kurang inilah, itulah. Aku bingung, sekolah maunya kayak apa sih. Masa untuk PHBI aja sulitnya minta ampun. tapi karena itu aku menemukan sensasi baru yang ada dalam hidupku.. bekerja dengan si "neng" wah sungguh LUAR BIASA..

Capek-capek tapi kalau udah lihat wajahnya, wah capek serasa hilang. "Wajahmu menghilangkan capekku" aslinya sih "Wajahmu mengalihkan duniaku" hehe.. ngak papa dong nge-improv. Sebelum acara qurban dimulai aku sholat Id dulu di Masjid Baiturahman PKT. Aku pergi bersama Ichsan, dan Iqbal. Rumah Ichsan dekat dengan masjid karena itu aku dan Iqbal numpang parkir di rumah Ichsan. Dari Rumah Ichsan kami jalan menuju masjid. Kami tidak parkir di daerah masjid karena penuh sekali. sesak dengan motor-motor dan orang-orang yang jalan kaki. Lagi pula kalau parkir disana pulangnya nanti susah, terjebak macet ngak enak sekali. harus berfikir dua kali untuk memarkirkan sepeda motor di dalam parkiran masjid.. Hhe.

Pas waktu ceramah aku dan Iqbal cerita-cerita. katanya Iqbal "Rez, kalau sholat Id kayaknya seumur-umur ngak pernah ujan ya.. selalu cerah." Terus aku bilang "Ya iyalah masa satu tahun sekali Solat besar dikasih ujan kan kasian, ntar yang sholat di luar keujanan." Wah seru sekali pembicaraan kami. Oia.. sampe di masjid kami bertemu dengan Agus teman kami juga. tambah rame tuh. Ichsan sholat di shaf blakang kami, jadi dia ngak ikut cerita-cerita. Setelah ceramah selesai orang-orang pada bubar dan kami juga ikut pulang lah.. masa mw ikut nunggu masjid.. hhe.

Setelah kami pulang, ternyata ujan turun lumayan deras. Kami kira pemotongan hewan qurban ditunda setelah hujan jadi Iqbal aku suruh masuk dulu ke rumahku, santai-santai dikamar. Setelah sampai di kamar kok rasanya males au pergi-pergi. wah kalau udah liat kasur sama bantal bawaannya ngantuk, apalagi pas ujan.. wah, enak tuh baring-baring. setelah kira-kira satu jam ujan reda. Yah kami mau tidak mau harus ke sekolah sekarang. Setelah sampai sekolah, ternyata semua hewan qurban udah di potong kecuali satu sapi bertuliskan YPK di badannya. Tahu ngak kenapa sapi itu belum dipotong..? ternyata sapinya kabur.. Hahaha.. lucu sekali.. Selama aku sekolah di YPK aku baru liat sapi yang kabur.. udah badannya kurus lagi. Tahu ngak sapinya tuh lari sampe keliling PC.. wah sebelum hidupnya berakhir ternyata sapi juga punya permntaan terakhir. Permintaannya yaitu "Mau keliling PC ngeliat pemandangan." haha.. Setelah kurang lebih 45 menit akhirnya sapinya ketangkap juga.

Setelah tertangkap ia lemes dan mudah untuk menyembelihnya. Sapi.. sapi.. aneh-aneh aja. Setelah semua daging ditimbang dan di masukkan ke kantung plastik, daging siap di distribusikan. saat pendistribusian aku ngak ikut, karena semua badanku rasanya remuk, capek sekali. Apalagi setelah aku liat pujaanku didekatin oleh temenku cowok. Rasanya aku pingin menjauhkannya, tapi apa daya, dia belum menjadi apa-apa buatku. karena itu juga rasanya badanku makin lemas.

Intinya Qurban taun ini berkesan sekali buatku.. Alhamdulillah..

Rabu, Desember 02, 2009

SEMANGAT NAN LUAR BIASA

Bermula dari sebuah impian dan keinginan aku bisa ikut dalam sebuah organisasi Islam di sekolahku. Sebut saja ROHIS (Rohani Islam) SMA YPK. Dari cerita para alumni, ROHIS yang paling aktif di kota Bontang katanya adalah ROHIS SMA YPK dan ROHIS VIDATRA. Aku makin tertarik untuk ikut bergabung dan berkecimpung di dalam organisasi tersebut. Sebelum aku diterima sebagai pengurus di organisasi itu, aku perlu melewati beberapa proses. Salah satunya adalah tes wawancara, dimana dari tes itu kita dapat mengetahui dan mengukur kemampuan pemahaman tentang agama Islam. Bukan hanya pengetahuan tetapi bacaan Al-Qur’an juga di cantumkan ke dalam tes wawancara tersebut. Seru plus menegangkan. Aku takut kalau aku tidak bisa diterima ke dalam organisasi tersebut. Pada waktu itu adalah hari Sabtu bulan Juli tahun 2008. Deg-deggan campur was-was, apalagi pengetahuan Al-Qur’an ku masih kurang. Takut sekali rasanya. Selain aku, ada juga temanku yang pada hari pertama itu juga mengikuti tes wawancara bersama aku. Namanya Ade, Ichsan dan Zendy serta Fatir anak kelas XI IPA sedangkan kami masih kelas X. Kami sebelumnya sama sekali tak mempunyai pengalaman apa-apa mengenai organisasi. Kebetulan, SMP kami juga satu sekolah jadi kami sudah saling mengenal walaupun belum terlalu akrab.

Setelah tes wawancara kami kira telah selesai. Ternyata masih ada lagi, yaitu tes pidato. Alhamdulillah-nya tesnya masih minggu depan. Aku mengira sebelumnya hanya kami berempat yang mengikuti tes ini. Setelah seminggu berlalu ada ternyata teman-temanku sekitar tujuh orang lagi yang akan mengikuti tes ini. Pada saat itu kakak-kakak yang lebih dahulu di ROHIS ingin mengadakan tes susulan bagi yang masih ingin ikut. Mungkin karena dirasa masih kurang banyak yang mengikutinya. Karena masih ada yang tes, maka tes pidato kami diundur hari Minggu. Untuk tes itu aku sebenarnya telah siap, namun aku masih punya rasa grogi atau yang biasa disebut demam panggung. Untuk berbicara di depan umum aku masih kurang percaya diri. Pada tes ini aku tidak terlalu banyak ditanya hanya satu yang bertanya kepadaku. Pertanyaan yang bisa dengan lancar aku jawab. Teman-temanku yang lainnya di beri bayak pertanyaan oleh kakak-kakak yang lebih dahulu telah berada di ROHIS.

Sebelum pengumuman siapa saja yang lolos dari tes tersebut, kami diajak tuk ikut menjadi panitia persiapan mabit dalam rangka pemilihan ketua ROHIS 2008/2009. Kandidatnya saat itu ada empat orang. Dua orang dari kelas satu dan dua orang dari kelas dua. Dan malam itu saat acara dimulai keempat kandidat menyampaikan pidato visi dan misi mereka. Durasi waktu kira-kira 3 jam sudah dengan pemilihannya. Ternyata di belakang tidak hanya dilihat voting tapi juga di musyawarahkan. Yang menjadi ketua ternyata adalah kelas dua, mbak Hanif. Seorang akhwat yang luar biasa. Yang akan menjadi pemimpin di ROHIS ini satu tahun kedepan. Dalam mabit ini ternyata juga ada jurit malamnya, tapi kami rasa kurang seru juritnya, kurang ada tantangan tapi its OK ngak masalah. Paginya setelah selesai mabit adalah pengumuman siapa saja yang lolos dalam tes kemarin. Disitu jantungku berdegub, aku takut tidak lolos. Satu per satu kami diberikan surat yang berisi kami lolos atau tidak. Aku sedikit demi sedikit membuka amplop tersebut, kemudian membuka lembaran kertas yang berisikan bahwa aku diterima untuk menjadi pengurus ROHIS SMA YPK. Bersamaan dengan itu aku sangat gembira, namun salah seorang temanku ada yang masih belum diterima. Aku kasian melihatnya karena wajahnya nampak sedih dan aku mencoba menghiburnya.

Setelah penerimaan pengurus baru tersebut, kamipun mengikuti rapat PROKER atau Program Kerja untuk tahun kami. Rapat tersebut adalah rapat perencanaan kegiatan apa saja yang akan kami buat di satu tahun ini. Rapat PROKER ini diadakan seminggu setelah panerimaan pengurus baru tersebut. Rapat ini ternyata begitu lamanya kira-kira hamper satu harian sendiri berada di mushola SMA YPK. Walaupun lama namun seru juga. Aku bangga menjadi penerus dakwah Rasulullah saw. Kalau bisa sampai nanti aku telah dipanggil oleh-Nya.

Senin, November 30, 2009

TRUE LOVE
Ahmad Adityareza

Cinta adalah anugrah dari Allah
Cinta adalah anugrah terindah
Cinta adalah perasaan ikhlas
Cinta adalah menerima apa adanya
Cinta adalah saling mendukung
Cinta adalah saling melindungi

Kau punya cinta
Aku pun punya cinta
Cinta yang tulus sebening embun
Cinta yang lembut selembut kapas
Jangan rusakkan cinta ini
Cinta yang bersumber dari hati
Cinta yang spesial di hati


Bontang,2009

KEHILANGAN
Ahmad Adityareza
Satu hari penuh dengan awan
Membawa hati jadi gelisah
Andai aku punya sayap
Terbang melayang-layang di udara
Andai ku dapat membawamu serta
Kan ku bawa kau ke nirwana
Dan hanya bersamamulah jiwaku tenang

Yang, mengapa harus terjadi
Kau pergi tanpa sempat menyandarkan diri
Di sini aku selalu menunggumu
Menunggu dan terus menunggu

Hanya satu yang ku harapkan
Ada bintang yang turun padaku
Bintang yang dapat mengantarkanku padamu
Tak peduli batasan ruang dan waktu
Akan ku tembus semua demi kau, sayangku!

Tunggulah aku di tempatmu
Aku kan datang demi rasa cintaku padamu!

Bontang,2008

PERJALANAN HATI

Perjalanan Hidup yang tak mudah. Kadang rumit kadang mengesankan. Perjalanan mencari cinta sejati takkan pernah terhenti. Aku hanya ingin mengungkapkan kisah perjalanan cinta sejati yang kualami dalam hidup yang tak henti mengiris luka di hati. Pencarian yang rumit namun mengesankankan. Sedih dan bahagia terus berdatangan dalam setiap langkahku.

Perjalanan cinta sejati itu bermula ketika pagi hari yang sangat terang benderang. Saat itu Aku meliht dia duduk termenung di sebuah tempat yang begitu tenang. Entah saat kupandang dirinya betapa indah layaknya seorang bidadari yang datang dari surga. Matanya, hidungnya, kulitnya, prilaku dan klihaiannya. Semua itu tidak dapat kuingkari. Saat setelah aku memandangnya. Aku bingung harus bagaimana.

Pertama bertemu adalah saat ia jalan melewatiku, ia trsenyum padaku. Kedua kali bertemu ia menyapaku. Entah aku tiba-tiba merasa ada yang mengganjal dalam pikiranku. perasaan ini terus menghantuiku. Aku tak dapat mendustai diriku. entah benar rasa ini sungguh-sungguh tulus dari dalam hatiku atau hanyalah cobaan hawa nafsu. Sebnarnya aku tak ingin menghiraukan perasaan hatiku. Aku tetap ingin mencapai cita-citaku. SBM ITB harus digenggamanku. Untuk mendapatkan cita-aitaku itu aku harus mulai mengejar dari sekarang. Ibuku juga pernah mengatakan "raih dulu cita-citamu, wanita akan mengejarmu bukan karena kelebihan atau ke kuranganmu, tapi kesolihan dan kesuksesanmu." Aku percaya dengan kata-kata ibuku. Bagaimanapun laki-laki dia adalah pemimpin bagi dirinya dan keluarganya kelak. “Aku akan terus berjuang ibu!” Aku tahu Allah maha Adil. bahwa wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan wanita solihah untuk lelaki yang solih pula.

Bukan hanya sekali dua kali pengalaman pahit menjalin cinta pernah ku rasakan, aku tak ingin semua terulang lagi. Cukup saat ini aku merasaakn indah namun akhirnya berpisah. Itulah yang ku rasakan selama ini. Aku tak dapat merasakan hangatnya cinta. Aku ingin cinta yang abadi. yang hadir kelak hingga aku mati dan aku ingin pendampingku nanti adalah wanita yang dapat mengkuatkan aku untuk dapat mencapai ridho Allah. Wanita yang tulus mencintaiku, tak pandang Harta atau jabatan. Dia mencintaiku apa adanya. Hadirkanlah dirinya dalam kehidupanku ya Allah..

Hari demi hari telah berlalu, tak satupun orang yang tahu aku telah memiliki rasa cinta. bahkan orang yang kucintai sendiri aku tak tahu ia merasakannya atau tidak. Aku pun tak mengira bahwa aku akan bertemu dirinya pada tahun ini. Perasaan ini muncul begitu saja. Ketika aku akan terlelap bayangan-bayangan wajahnya salalu menghiasi pikiranku, bahkan terbayang-bayang dalam mimpiku. Ya Allah tunjukkanlah kebenaran atas segala yang ku rasakan..

Tempat kegemaranku adalah tempat dimana kami sering bertemu. Tempat yang telah menyimpan banyak hal tentang perjalanan hidupku dan organisasiku. Tempat itulah yang sekarang telah menjadi saksi bisu kisah ku dan teman-temanku. Hampir 2 tahun aku bersama organisasi yang ku cintai ini. Dari sinilah awal kisah cintaku bermula. Indah tak terkira. Namun disamping kebahagiaan aku sedih melihat keadaan Organisasiku yang kian menurun bersamaan dengan sekolahku yang kini akan menjadi sekolah bertaraf internasional. Bayangkan untuk qurban saja sulit meminta dana yang memang sudah disediakan sekolah sejak awal. Rumitnya aturan-aturan yang harus kami penuhi. Padahal pemimpin di sekolahku juga beragama Islam. Setidaknya agak diringankan karena ini adalah hari raya. Disamping itu aku sedih dan kasihan melihat dirinya yang menjadi sekertaris saat itu, aku tidak tega untuk menyuruhnya mengulang beberapa kali proposal yang telah dibuat sedemikian rupa. Namun masalah kerja tidak dapat di campur adukkan dengan perasaan. Dalam kerja kita harus professional walaupun dengan orang yang kali ini kuharapkan dirinya ada dan selalu disampingku.

Berharap aku tak salah dengannya karena terlalu keras. Aku takut dia jadi benci denganku. Sakalipun aku Aku tak tahu perasaannya padaku, sama seperti yang kurasakn atau malah berlawanan. Setelah beberapa bulan aku memperhatikannya dia ternyata sungguh baik, pengertian, dewasa. Aku pun brharap dia adalah bidadari surga yang diturunkan Allah untukku. Sebulan kemudian setelah pertemuan keduaku dengannya, aku beranikan diri tuk menggali informsi tentang dirinya. Belum banyak aku tahu tentang dirinya, tiba-tiba sikapnya berubah padaku. Entah karena apa dan siapa, aku sekarang merasa jauh dari dirinya. Pesanku tak pernah lagi ia balas. Testiku pun sama, dia tak membalasnya. “Ya Allah apa salahku padanya?” Entah aku malu sekarang untuk bertemu dirinya. Namun terkadang perasaan kangen itu tiba-tiba muncul. Memang aku sulit untuk menjaga hatiku. Namun ketika aku telah menemukan cintaku, aku tak bias lepas darinya. Kata orang aku adalah tipe cowok yang setia. Dulu aku pernah dekat dgn seorang cewek, dan itu dapat bertahan selama satu setengah tahun. Memang bukan waktu yang sebentar. Namun itulah aku.

Ketika aku sedang merindukan dirinya, aku sering curhat malah dengan menulis seperti ini karena pada waktu itu aku pernah di kecewakan oleh teman yang sudah aku anggap sahabat sendiri. Dia mungkin tak tahu kalau aku kecewa padanya. Memang punya sahabat itu indah rasanya, namun sahabat yang aku rasakan ini berbeda. Sahabat adalah tempat dimana kita bisa curhat, hadir saat kita sedih maupun senang. Setelah kekecewaan itu aku kurang percaya dengan arti seoreng sahabat.

Kalau aku sedang sendirian aku suka merindukan dirinya, melihat senyumannya, tawanya, dan mendengar suaranya. Namun entah semua itu hanya akan menjadi mimpi belaka. Aku mencoba melepaskan perasaan ini. Sungguh berat memang, tapi ini harus ku terima. Terkadang aku juga sering berfikir siapa yang akan menjadi pendampingku di kemudian hari..




 
Powered by Blogger