Masalah yang biasanya terjadi di
sebuah organisasi adalah miss
communication. Benarkah hal ini yang sangat sering terjadi disebuah organisasi?
Bagaimana mungkin? Jumlah orang yang banyak dan persepsi orang yang jarang bisa
selaras dan sejalan sangat menungkinkan untuk terjadi miss
communication dalam sebuah organisasi. Bisa di ibaratkan ketika di jalan
raya ada sebuah motor yang melaju dengan kencang melesat diantara mobil-mobil
yang sedang berjalan juga di jalan raya tersebut. Maka, apa yang dilakukan para
pengendara mobil tersebut? Tentunya pengendara mobil tersebut akan marah dan menghujat si pengendara motor tersebut karena
itu adalah hal yang tidak baik baginya. Itu adalah persepsi yang dimiliki si
pengendara mobil. Meskipun begitu, si pengendara mobil tidak tahu bahwa sebenarnya,
si pengendara motor tersebut sedang membawa seorang wanita yang akan
melahirkan. Tentu menurut si pengendara motor, hal tersebut adalah baik demi
menyelamatkan orang lain. Jika dia tidak mengendarai motornya dengan cepat, bisa
jadi ibu yang akan melahirkan tersebut dapat melahirkan anaknya dengan kurang
sempurna. Itulah gambaran bagaimana persepsi tiap orang jarang ada yang sama.
Begitu juga dengan sebuah organisasi.
Jadi, apakah miss communication itu
wajar atau wajar sekali dalam organisasi? Tentunya amat sangat wajar dan itulah
yang biasanya terjadi turun-temurun
didalam sebuah organisasi dan pasti ditemukan. Sehingga perlu untuk difikirkan bagaimana
jalan untuk dapat menyelesaikan miss
communication tersebut yang hampir sering terjadi di dalam sebuah
organisasi?
Silahkan anda simak penjelasan
saya.
Sebuah miss communication akan muncul ketika sesuatu gambaran atau
informasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain terlalu luas dan kurang
terfokus. Untuk memfokuskan apa yang
akan disampaikan maka kita perlu mempersempit lagi pandangan kita tentang
hal-hal yang akan kita sampaikan dan gunakan kata-kata yang mudah untuk
dipahami orang lain serta sesuaikan kondisi nada bicara/intonasi dengan lawan
bicara kita. Kuasai apa yang akan kita bicarakan dan kuasai siapa yang kita
ajak untuk bicara. Hargai juga orang yang kita ajak bicara dan mereka juga pasti
akan menghargai kita yang sedang berbicara sehingga terbentuk hubungan yang
saling mengerti satu dengan yang lain. Bicarakan apa yang akan kita bicarakan
dan jangan pernah menahan sehingga akan menjadi beban yang terdapat di dalam
diri kita. Karena ketika kita menahan apa yang akan kita ucapkan, semakin lama
hal-hal tersebut akan semakin banyak dan berat. Ibaratkan peer yang apabila di
tekan dengan kuat maka efek ketika peer tersebut dilepaskan akan sangat besar. Itulah
yang harus dihilangkan untuk membentuk komunikasi yang baik di dalam sebuah organisasi.